Friday, January 9, 2009

TEUNGKU CHIK DI TIRO

Teungku Cik DiTiro atau Muhammad Saman, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Teuku Cik Di Tiro (Tiro, Pidie, 1836–Aneuk Galong, 1891), adalah seorang pahlawan dari Aceh. Ia adalah putra dari Teungku Sjech Ubaidillah. Sedangkan ibunya bernama Siti Aisyah, putri Teungku Sjech Abdussalam Muda Tiro. Ia lahir pada tahun 1836, bertepatan dengan 1251 Hijriah di Dajah Jrueng kenegerian Tjombok Lamlo, Tiro, daerah Pidie, Aceh. Ia dibesarkan dalam lingkungan agama yang ketat.

Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia memperdalam lagi ilmu agamanya. Selain itu tidak lupa ia menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya, Teungku Cik Di Tiro sanggup berkorban apa saja baik harta benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian kebih dikenal dengan Perang Sabil.

Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke tangan pasukan Cik Di Tiro. Pada bulan Mei tahun 1881, pasukan Cik Di Tiro dapat merebut benteng Belanda Lambaro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai "siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun. Tanpa curiga sedikitpun Cik Di Tiro memakannya, dan akhirnya meninggal pada bulan Januari 1891 di benteng Aneuk Galong.

Salah satu cucunya adalah Hasan Di Tiro, pendiri dan pemimpin Gerakan Aceh Merdeka.

Sumber : http://www.bluefame.com

Related Posts by Categories



5 comments:

suryaden January 9, 2009 at 6:45 AM  

Mengapa kebanyakan orang baik dan berwatak ksatria selalu dibunuh dengan racun, betapa angkara murka dan kebatilan telah merasuki manusia sejak dulu kala.
Hormat saya pada Tengku Cik Di Tiro

Kristina Dian Safitry January 9, 2009 at 10:56 PM  

bener deh,aku binun deh..yg mana nih ya yg mesti ku add linknya..blog ini aku ambil linkya aja deh..

Anonymous,  January 13, 2009 at 9:21 PM  

Belanda Litjik....
Hanya berani meratjun...
Tidak Gentle....

Anonymous,  November 13, 2011 at 11:07 AM  

salam damai...

Fahmi rizal February 3, 2018 at 6:26 PM  

Bagai org aceh adakah yg tau bani madasim itu ktrunan siapa??

Post a Comment

“sekadar meluah rasa, melepas hasrat, melerai ragu. Andai sepi coretan ini, kesepianlah yang sedang bersarang di jiwa.Andai riang coretan ini,kerianganlah yan sedang bertakhta dihati. Mengikut rentak hidupku,musafir dibumi Ilahi. Semoga rahmat-Nya sentiasa memayungi kita bersama”.

Bila artikel ini bermamfaat , tinggalkan komentar kawan

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008 Aceh Blogging

Back to TOP