Saturday, February 21, 2009

Mitos tentang nama Aceh

Aceh adalah nama sebuah Bangsa yang mendiami ujung paling utara pulau sumatera yang terletak di antara samudera hindia dan selat malaka.


Aceh merupakan sebuah nama dengan berbagai legenda. Berikut beberapa mitos tentang nama Aceh yang dirangkum dari berbagai catatan lama seperti yang saya kutip dari Web Forum Plasa.

1. Menurut H. Muhammad Said (1972), sejak abad pertama Masehi, Aceh sudah menjadi jalur perdagangan internasional. Pelabuhan Aceh menjadi salah satu tempat singgah para pelintas. Malah ada di antara mereka yang kemudian menetap. Interaksi berbagai suku bangsa kemudian membuat wajah Aceh semakin majemuk.

Muhammad Said mengutip keterangan dari catatan Thomas Braddel yang menyebutkan, di zaman Yunani, orang-orang Eropa mendapat rempah-rempah Timur dari saudagar Iskandariah, Bandar Mesir terbesar di pantai Laut Tengah kala itu. Tetapi, rempah-rempah tersebut bukanlah asli Iskandariah, melainkan mereka peroleh dari orang Arab Saba.

Orang-orang Arab Saba mengangkut rempah-rempah tersebut dari Barygaza atau dari pantai Malabar India dan dari pelabuhan-pelabuhan lainnya. Sebelum diangkut ke negeri mereka, rempah-rempah tersebut dikumpulkan di Pelabuhan Aceh.

2. Raden Hoesein Djajadiningrat dalam bukunya Kesultanan Aceh (Terjemahan Teuku Hamid, 1982/1983) menyebutkan bahwa berita-berita tentang Aceh sebelum abad ke-16 Masehi dan mengenai asal-usul pembentukan Kerajaan Aceh sangat bersimpang-siur dan terpencar-pencar.

3. HM. Zainuddin (1961) dalam bukunya Tarich Aceh dan Nusantara, menyebutkan bahwa bangsa Aceh termasuk dalam rumpun bangsa Melayu, yaitu; Mante (Bante), Lanun, Sakai Jakun, Semang (orang laut), Senui dan lain sebagainya, yang berasal dari negeri Perak dan Pahang di tanah Semenanjung Melayu.

Semua bangsa tersebut erat hubungannya dengan bangsa Phonesia dari Babylonia dan bangsa Dravida di lembah sungai Indus dan Gangga, India. Bangsa Mante di Aceh awalnya mendiami Aceh Besar, khususnya di Kampung Seumileuk, yang juga disebut Gampong Rumoh Dua Blah.

Letak kampung tersebut di atas Seulimum, antara Jantho dan Tangse. Seumileuk artinya dataran yang luas. Bangsa Mante inilah yang terus berkembang menjadi penduduk Aceh Lhee Sagoe (di Aceh Besar) yang kemudian ikut berpindah ke tempat-tempat lainnya.
Sesudah tahun 400 Masehi, orang mulai menyebut ”Aceh” dengan sebutan Rami atau Ramni. Orang-orang dari Tiongkok menyebutnya lan li, lanwu li, nam wu li, dan nan poli yang nama sebenarnya menurut bahasa Aceh adalah Lam Muri.

Sementara orang Melayu menyebutnya Lam Bri (Lamiri). Dalam catatan Gerini, nama Lambri adalah pengganti dari Rambri (Negeri Rama) yang terletak di Arakan (antara India Belakang dan Birma), yang merupakan perubahan dari sebutan Rama Bar atau Rama Bari.

4. Rouffaer, salah seorang penulis sejarah, menyatakan kata al Ramni atau al Rami diduga merupakan lafal yang salah dari kata-kata Ramana. Setelah kedatangan orang portugis mereka lebih suka menyebut orang Aceh dengan Acehm.

5. Sementara orang Arab menyebutnya Asji. Penulis-penulis Perancis menyebut nama Aceh dengan Acehm, Acin, Acheh ; orang-orang Inggris menyebutnya Atcheen, Acheen, Achin. Orang-orang Belanda menyebutnya Achem, Achim, Atchin, Atchein, Atjin, Atsjiem, Atsjeh, dan Atjeh. Orang Aceh sendiri, kala itu menyebutnya Atjeh.

6. Informasi tentang asal-muasal nama Aceh memang banyak ragamnya. Dalam versi lain, asal-usul nama Aceh lebih banyak diceritakan dalam mythe, cerita-cerita lama, mirip dongeng. Di antaranya, dikisahkan zaman dahulu, sebuah kapal Gujarat (India) berlayar ke Aceh dan tiba di Sungai Tjidaih (baca: ceudaih yang bermakna cantik, kini disebut Krueng Aceh).

Para anak buah kapal (ABK) itu pun kemudian naik ke darat menuju Kampung Pande. Namun, dalam perjalanan tiba-tiba mereka kehujanan dan berteduh di bawah sebuah pohon. Mereka memuji kerindangan pohon itu dengan sebutan, Aca, Aca, Aca, yang artinya indah, indah, indah. Menurut Hoesein Djajadiningrat, pohon itu bernama bak si aceh-aceh di Kampung Pande (dahulu), Meunasah Kandang. Dari kata Aca itulah lahir nama Aceh.

7. Dalam versi lain diceritakan tentang perjalanan Budha ke Indo China dan kepulauan Melayu. Ketika sang budiman itu sampai di perairan Aceh, ia melihat cahaya aneka warna di atas sebuah gunung. Ia pun berseru “Acchera Vaata Bho” (baca: Acaram Bata Bho, alangkah indahnya). Dari kata itulah lahir nama Aceh. Yang dimaksud dengan gunung cahaya tadi adalah ujung batu putih dekat Pasai.

8. Dalam cerita lain disebutkan, ada dua orang kakak beradik sedang mandi di sungai. Sang adik sedang hamil. Tiba-tiba hanyut sebuah rakit pohon pisang. Di atasnya tergeletak sesuatu yang bergerak-gerak. Kedua putri itu lalu berenang dan mengambilnya. Ternyata yang bergerak itu adalah seorang bayi. Sang kakak berkata pada adiknya “Berikan ia padaku karena kamu sudah mengandung dan aku belum.”

Permintaan itu pun dikabulkan oleh sang adik. Sang kakak lalu membawa pulang bayi itu ke rumahnya. Dan, ia pun berdiam diri di atas balai-balai yang di bawahnya terdapat perapian (madeueng) selama 44 hari, layaknya orang yang baru melahirkan. Ketika bayi itu diturunkan dari rumah, seisi kampung menjadi heran dan mengatakan: adoe nyang mume, a nyang ceh (Maksudnya si adik yang hamil, tapi si kakak yang melahirkan).

9. Mitos lainnya menceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seorang anak raja yang sedang berlayar, dengan suatu sebab kapalnya karam. Ia terdampar ke tepi pantai, di bawah sebatang pohon yang oleh penduduk setempat dinamai pohon aceh. Nama pohon itulah yang kemudian ditabalkan menjadi nama Aceh.

10. Talson menceritakan, pada suatu masa seorang puteri Hindu hilang, lari dari negerinya, tetapi abangnya kemudian menemukannya kembali di Aceh. Ia mengatakan kepada penduduk di sana bahwa puteri itu aji, yang artinya ”adik”. Sejak itulah putri itu diangkat menjadi pemimpin mereka, dan nama aji dijadikan sebagai nama daerah, yang kemudian secara berangsur-angsur berubah menjadi Aceh.

11. Mitos lainnya yang hidup di kalangan rakyat Aceh, menyebutkan istilah Aceh berasal dari sebuah kejadian, yaitu istri raja yang sedang hamil, lalu melahirkan. Oleh penduduk saat itu disebut ka ceh yang artinya telah lahir. Dan, dari sinilah asal kata Aceh.

12. Kisah lainnya menceritakan tentang karakter bangsa Aceh yang tidak mudah pecah. Hal ini diterjemahkan dari rangkaian kata a yang artinya tidak, dan ceh yang artinya pecah. Jadi, kata aceh bermakna tidak pecah.

13. Di kalangan peneliti sejarah dan antropologi, asal-usul bangsa Aceh adalah dari suku Mantir (Manteu, bahasa Aceh) yang hidup di rimba raya Aceh. Suku ini mempunyai ciri-ciri dan postur tubuh yang agak kecil dibandingkan dengan orang Aceh sekarang. Diduga suku Manteu ini mempunyai kaitan dengan suku bangsa Mantera di Malaka, bagian dari bangsa Khmer dari Hindia Belakang.

Semoga bermamfaat untuk menambah wawasan kita tentang Aceh yang merupakan sebuah negeri yang unik sepanjang sejarah.

Related Posts by Categories



41 comments:

Anonymous,  February 21, 2009 at 5:11 AM  

wew... lengkap sekali
tapi mungkin mana yang sungguh-sungguh benar masih dalam penelitian ya... ampe jaman sebelum pasai segala... wahaha...
pastinya memang aceh udah sejak jaman sebelum masihi deh...

rampadan February 21, 2009 at 5:54 AM  

Masing2 versi2 nya sangat berlainan ya..
Hehehehe
Menurut mas, mana yg beneran?

Anonymous,  February 21, 2009 at 8:10 AM  

mitos selalu menarik untuk dikisahkan ya mas baka...

trimakasih atas artikelnya yang menambah wawasan

Anonymous,  February 21, 2009 at 12:13 PM  

wow pelajaran sejarah nih.ikutan menyimak ah.

Anonymous,  February 22, 2009 at 9:27 AM  

Nama Aceh dekat dengan keseharian kita, tapi tidak pernah tau sejarahnya, lewat artikel ini Bang Baka udah membuka catatan sejarah yang patut diketahui adik-adik kita

Anonymous,  February 22, 2009 at 12:15 PM  

"Di kalangan peneliti sejarah dan antropologi, asal-usul bangsa Aceh adalah dari suku Mantir (Manteu, bahasa Aceh) yang hidup di rimba raya Aceh. Suku ini mempunyai ciri-ciri dan postur tubuh yang agak kecil dibandingkan dengan orang Aceh sekarang. Diduga suku Manteu ini mempunyai kaitan dengan suku bangsa Mantera di Malaka, bagian dari bangsa Khmer dari Hindia Belakang."
wah, info yang menarik dan mencerahkan, mas kelana, semoga makin banyak yang tahu tentang sejarah aceh lewat blog ini sehingga bisa makin memperkuat posisi aceh di tengah2 dinamika peradaban.

nanggroe February 22, 2009 at 3:20 PM  

cerita yang sangat menarik tengku

Anonymous,  February 23, 2009 at 8:37 AM  

Banyak juga ya asal usul nama Aceh..jadi tau skrg..

Anonymous,  February 23, 2009 at 12:37 PM  

oo... pantesan orang Aceh mirip2 Arab..

Anonymous,  February 23, 2009 at 7:42 PM  

wah thank infonya.. setidaknya ada sedikit gambaran ttg asal usul aceh ini..

Anonymous,  February 23, 2009 at 10:00 PM  

Dulu, Aceh menjadi hebat ketika banyak bangsa yang datang (Arab, Cina, Eropa, Hindia) bersinergi membangun tamaddun bersama dalam gairah persatuan. Semoga generasi kita mampu melebihi mereka dalam ruang lingkup yang lebih luas...

Anonymous,  February 24, 2009 at 2:25 PM  

dulu pernah di kasih tahu
atjeh
arab tjina eh yang mana ya? lupa

Anonymous,  February 24, 2009 at 3:56 PM  

banyak versi juga yaa..
tapi sepertinya yang nomer 5 lebih make sense buat saya mengenai seputar asal-usul nama aceh

Anonymous,  February 24, 2009 at 6:25 PM  

Banyak sekali ya, mitosnya.

Anonymous,  February 25, 2009 at 6:26 PM  

Sangat bermanfaat infonya bang...., jadi ngerti asal-usul nama Aceh...walopun bingung, banyak amat versinya... Nice Info...

Anonymous,  February 26, 2009 at 9:38 AM  

maaaaaaaaak banyaknya :D

mendingan makan mie aceh aja dah drpd pusing mikirin mitos

Anonymous,  February 26, 2009 at 8:01 PM  

jroh that nyoe postingan, seulamat sehat sentosa teuh...

Anonymous,  February 27, 2009 at 4:47 PM  

Wah sejarahnya banyak Versi yaw...

Tentu saja ini karena banyak mitos yang tumbuh di kalangan masyarakat..

Tapi memang sejarah Aceh itu merupakan sangat luar biasa..

Salam Bocahbancar...

Anonymous,  March 6, 2009 at 2:52 AM  

bang... saya mahasiswa asal aceh jurusan sastra..
minta izin buat nge save asrtikel ini...
teurimeng geunaseh sebelum jih...

moch_amsar March 18, 2009 at 7:57 PM  

Assalamu'alaikum..

syedara2 lon tuan, seumoga aceh yang ta cinta nyo. selalu dalam kedamaian,

Anonymous,  April 12, 2009 at 3:16 PM  

Meski aku belum pernah ke Aceh
Tapi aku merasa punya ikatan persaudaraan yang kuat

Salam jabat erat

Wisata SEO Sadau June 1, 2009 at 11:22 PM  

Mmm.. menarik jg sejarahnya.
sukses buat aceh

ugie June 18, 2009 at 5:26 PM  

sangat informatif. trims

gand January 22, 2011 at 9:02 PM  

wah boleh ni, lanjutin donk tentang mitos nama jawa

p90x February 2, 2011 at 6:24 PM  

Wow it looks impressive. Thanks for sharing.

- Robert

luxury property rentals March 21, 2011 at 6:43 PM  

Cool, der er faktisk nogle gode ting om her nogle af mine læsere vil måske finde dette relevant, vil sende et link, mange tak.

free credit report annual June 2, 2011 at 8:07 PM  

Saya akan mengatakan bahwa saya mengerti MENGAPA lebih baik dan berharap bahwa apel mengimplementasikan sebuah task manager dan fungsi sederhana seperti copy dan paste. Walaupun saya berpikir bahwa ponsel ini adalah bagian transisi fantastis untuk sebagian besar masyarakat dari phoen 'dasar' dengan aplikasi besar untuk mengimplementasikan aplikasi masa depan dengan mudah dan efisien di masa mendatang.

facebook marketing July 19, 2011 at 7:43 PM  

The cheap cars for the further as a statement look pity cool but people out here like the new cars to be of valuable product and also concerned about the safety measure too.

hosting india August 24, 2011 at 4:15 PM  

Yes.. myth is always interesting to told ya baka mas ... Trimakasih above article adds insight

VIDEO BOKEP INDONESIA December 5, 2011 at 11:19 PM  

lengkap banget.. udah bisa jadi ahli sejarah ini mas... hahahaha tetap semangat yah

helmi darisman June 23, 2012 at 12:03 AM  

mendengarkan dari cerita kawan - kawan saya kalau suku Mantir (Manteu) itu masih ada hingga sekarang ,,

mereka hidup di atas gunung melaboh, dan kadang - kadang turun ke kota untuk mencari kebutuhan hidup ,,

dari cerita nya suku tersebut dulu nya sudah ada sewaktu jaman penjajahan, mereka lari ke hutan untuk menyelamatkan diri, dan sekitar tahun 1990 mereka kembali ke kota untuk melihat keadaan, mereka tidak tau kalau negeri ini sudah merdeka pada tahun 1945, rupanya kedaan sudah berbeda sekali, mereka heran melihat kendaraan yang kita naiki sekarang,dan akhirnya mereka bertanya kepada salah seorang penduduk setempat,

dan pada akhirnya diceritan semua kalau kita sudah lama merdeka, tetapi suku Mantir (Manteu) ini tidak mau kembali ke kota, mereka tetap akan tinggal di gunung,karena mereka sudah nyaman di gunung, dan sudah mempunyai keturunan, tetapi mereka kadang - kadang akan ke kota untuk mencari apa yang mereka butuh kan.

Obat Herbal Torch February 6, 2013 at 2:44 PM  

oh gitu yia,,,makasih banyak buat informasinya,,,

Anonymous,  May 16, 2013 at 9:26 PM  

Wow, wonderful blog layout! How lengthy have you ever been running a blog for?
you made running a blog look easy. The whole look of your web site is excellent, as smartly as the content material!


my webpage - book of ra online spielen mybet

Anonymous,  May 28, 2013 at 9:56 PM  

Fantastic beat ! I would like to apprentice while you amend your website, how can i subscribe for a blog website?
The account aided me a acceptable deal. I had been tiny bit acquainted of this your broadcast offered bright clear concept

Here is my web blog ... http://genabedar.xanga.com/

Anonymous,  June 8, 2013 at 3:31 AM  

My programmer is trying to convince me to move to .net from
PHP. I have always disliked the idea because of the expenses.

But he's tryiong none the less. I've been using WordPress on a number
of websites for about a year and am concerned
about switching to another platform. I have heard great things about blogengine.

net. Is there a way I can import all my wordpress content into
it? Any kind of help would be greatly appreciated!

Feel free to surf to my weblog :: book of ra kostenlos spielen one anmelden

Filter Air September 7, 2013 at 5:33 AM  

J-WATER Terbaik Filter Penjernih Dan Penyaring Air Untuk Rumah Tangga Dan Industri. Harga Jual Murah Kualitas Bagus

Penjernih Air September 7, 2013 at 5:35 AM  

Yang kutau cuma mie aceh, wkwkwk

Penyaring Air September 7, 2013 at 5:39 AM  

mie aceh sama cut tarie ,hahaha

Post a Comment

“sekadar meluah rasa, melepas hasrat, melerai ragu. Andai sepi coretan ini, kesepianlah yang sedang bersarang di jiwa.Andai riang coretan ini,kerianganlah yan sedang bertakhta dihati. Mengikut rentak hidupku,musafir dibumi Ilahi. Semoga rahmat-Nya sentiasa memayungi kita bersama”.

Bila artikel ini bermamfaat , tinggalkan komentar kawan

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008 Aceh Blogging

Back to TOP